Selasa, 25 November 2014

Selamat ulang tahun, papa.

Tahun ini dan di bulan ini serta pada hari ini, genap beliau berusia 62 tahun.
Sudah tua memang, namun beliau masih bersemangat bekerja.
Terhitung sejak beliau pensiun pada usia 50 dari sebuah perusahaan yang bergerak dibidang perminyakan hingga sekarang bekerja pada perusahaan bidang konstruksi yang ternama, beliau hanya masuk rumah sakit sekali karena jantungnya di bypass oleh dokter, keren bukan? Haha. Padahal pola hidupnya bisa dikategorikan sehat, beliaupun masih kuat bersepeda dari rumah hingga kawasan senayan sampai monas, saya pun sudah berkali-kali menyerah hingga ingin naik busway saja maklum, saya wanita lemah haha.
Dan di usia 62 tahunnya ini beliau sudah memiliki cukup 1 istri yang menghasilkan 3 anak serta 2 cucu.
Lengkap sudah hidupnya.
Saya pun masih belum bisa membahagiakan beliau, saya masih belum sanggup untuk menyaingi segala yang beliau punya. Walau sudah tersirat dia lelah bekerja namun beliau tetap tidak bisa hanya diam saja di rumah dan menikmati yang ada, entah mungkin karena beliau tipikal pekerja keras.
Namun apapun yang beliau lakukan yaa itulah kesenangan dia, bekerja pun juga termasuk kesenangan dia.
Saya bangga pada beliau. Sehat terus yah pa di usia senja ini,
Selamat ulang tahun Joseph Sumardi ST.
I love you more than you know.

Sincerely,
From your daughter who always try to be the best child you ever had 😇

Minggu, 23 November 2014

Blamed

Sekarang, apa yang kau banggakan pada keadaan yg kau pilih sendiri? walau kau sendiri tau jika keadaan yang kau pilih ini menyedihkan. Meskipun kau tau ini memang pilihanmu dan tak perlulah kau sesali, lagi pula yang memilih kau sendiri dan jika sedihpun itu sudah menjadi sebuah konsekuensi yang patut kau rasakan.
Salah? Jelas salah, namun kau sendiri yang memilih untuk melakukan kesalahan itu sendiri.
Mungkin segala perih sudah mendewasakan kau dan aku, tidaklah perlu diratapi ataupun menyesal segalanya mewarnai hidup, bukankah didalam hidup tidak semua manis? Masih banyak rasa lain dan kau mengajarkan aku rasa pahit agar bisa mengingat rasa manis yang pernah ada.

Rabu, 19 November 2014

Cinta tanpa alasan, benarkah?

Dimensi mengenai datangnya cinta adalah datang dari mata lalu ke hati, analoginya seperti itu. Namun nyatanya kadang cinta pun tidak benar-benar datang dari mata, ada juga cinta datang karna terbiasa, maka pandangan pun akan bias dengan kenyamanan yang didapat, nyatanya nyaman adalah satu kunci untuk mendatangkan cinta, ya nyaman.

Move and Let

Ketika kita ingin melangkah maju meninggalkan masa lalu, pasti kaki kita terasa berat. Mengapa? Karna kita berpijak pada bayangan masa lalu, masa lalu layaknya pandangan pada spion motor kita, jika kita selalu melihat ke belakang maka kita tidak akan tau apa yg akan terjadi di depan kita sendiri, dan kita memang sedang berjalan ke depan. Ke depan tanpa kita peduli yang sudah menanti kita di depan.
Spele memang, mudah rasanya untuk move dari masa lalu namun sulit rasanya untuk let it go. Ketidak siapan akan segala hal terutama jika dirinya telah dimiliki orang lain, dan kita sudah tak di perdulikan lagi olehnya. Memang butuh kesiapan khusus untuk segalanya, namun bukankah ketika pertama saat jatuh cinta seharusnya kita sudah siap untuk menerima rasa sakit di kemudian hari dimana semua sudah tak lagi indah dan sudah tidak bisa dipertahankan lagi. Begitulah cinta, rumit. Namun bukan salah cinta, individulah yang kurang kesiapan untuk menerima rasa sakit tersebut. Ikhlas kuncinya dan sabar, agar hati siap melihat kedepan yang sudah menanti dan sesekali melihat ke belakang agar tak terulang kesalahan yang sama. Sekian ~